Call 021- 7505492

For further enquires

Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Nonformal

Yand disebut PAUD nonformal adalah “sekolah” yang dikenal masyarakat sebagai kelompok bermain (playgroup) dan taman Penitipan Anak (TPA). Sesuai Pasal 28 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan Nasional (sisdiknas), PAUD diselenggarakan melalui tiga jalur: formal, nonformal dan informal. PAUD jalur formal diselenggarakan dalam bentuk TK dan raudlatul athfal alias TK Islam. Jalur nonformal khusus menangani anak- anak usia 2-4 tahun yang diserap Kelompok Bermain (Play Group) dan Tempat Penitipan Anak. Sedangkan jalur informal adalah pendidikan di keluarga

Angka partisipasi PAUD Indonesia pun menurut laporan Unesco tahun 2005, terendah di dunia, baru sekitar 20% dari sekitar 20 juta anak usia 0-8 tahun.Di dunia internasional, PAUD didefinisikan sebagai pendidikan bagi anak usia 0 sampai 8 tahun. Sedangkan Indonesia kategori PAUD, untuk usia 0-5 tahun. Unesco mncatat angka partisipasi PAUD di Indonesia lebih rendah dari Thailand (86%), Malaysia (89%), bahkan Filipina (27%) dan Vietnam (43%)

Mendiknas mengibaratkan PAUD sebagai masa kecambah. “Agar kecambah itu tumbuh secara normal, pendidikan di usia ini lebih mementingkan proses pembelajaran melalui bermain. Setiap manusia itu pada dasarnya mempunyai keunikan sendiri. Melalui pendidikan PAUD inilah keunikan tersebut dapat digali” katanya. Mendiknas berharap pengembangan PAUD, khusus PAUD nonformal, selalu mengacu pada Rencana dan Strategi Depdiknas 2005- 2009

PAUD nonformal tersebar dalam bentuk Taman Penitipan Anak, Kelompok Bermain dan Satuan PAUD Sejenis. Kelompok Bermain dapat diikuti anak mulai usia dua tahun. Sedangkan Taman Penitipan Anak dan Satuan PAUD sejenis diikuti bayi. Satuan PAUD sejenis diantaranya berupa Bina Keluarga Balita, Taman Pendidikan Quran (TPQ), dan Sekolah Minggu

TPQ dan Sekolah Minggu adalah PAUD Nonformal yang dikembangkan oleh lembaga bernafaskan agama. Jumlahnya tergolong banyak. TPQ diperkirakan mampu menyerap anak lebih dari 5,6 juta. Jauh lebih banyak dari jumlah murid TK sekalipun yang baru sekira 2,1 jutaan

Sedangkan di jalur informal Direktorat PAUD juga tengah merintisnya melalui PAUD berbasis keluarga. Prinsip PAUD melalui keluarga adalah bentuk penidikan nonformal yang dapat mendorong kesiapan anak dalam proses belajar di usia sekolah” kata Dr. Ace Suryadi, Direktur Jenderal Pendidikan Formal dan Informal, Depdiknas, pada acara jumpa pers di Gerai Informasi dan Media, Depdiknas, Jakarta.

PAUD berbasis keluarga masih dalam proses pengembangan konsep. Tahun 2008, baru diselenggarakan di beberapa daerah. Kemajuan luar biasa PAUD itu bukan semata melihat semakin banyak lembaga PAUD di daerah. Namun juga perkembangan sarana prasarana dan metode pembelajaran. Di semua PAUD benar- benar dipikirkan alat permainan edukatif, juga beragam metode pembelajaran yang menyenangkan bagi anak, sperti Beyond Center and Circle Time (BBCT)

Pelan tapi pasti orangtua semakin banyak melirik ke lembaga PAUD nonformal. Misalnya, Eddy Susanto yang menitipkan anak mereka Chandra ke TPA Flying Star, Jakarta. “Pengasuhan dan kesehatan anak kami terlayani dengan baik karena gizi dan nutrisi sangat diperhatikan di TPA. Anak kami juga jadi lebih mandiri, mampu berkonsentrasi dan bersosialisasi dengan baik. Stimulasi pendidikan disini sesuai dengan tahap perkembangan anak kami” kata Eddy Susanto, seperti dikutip majalah bunga bangsa

Flying Star membuka PAUD bukan Cuma TK tapi sekaligus Play Group. Juga lembaga lain yang membuka PAUD nonformal macam Kelompok Bermain dan TPA sekaligus TK. Namun mereka yang Cuma punya TK, meski dibagi menjadi TK kecil (untuk anak usia dibawah 5 tahun) dan TK besar (untuk anak usia diatas 5 tahun) merasakan dampak tak sedap kehadiran PAUD nonformal.

Sepak terjang PAUD yang sukses mendapat sambutan masyarakat itu menuai protes dari kalangan penyelenggara TK. Ketika ada pertemuan guru TK yang tergabung dalam Ikatan Guru Taman Kanak- kanak Indonesia (IGTK) dan pengelola TK dalam wadah Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak- kanank Indonesia (GOPKTI) di kantor Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat, 19 Juni 2007, yang dipantau wartawan PENA Pendidikan, tumpah ruahlah keluhan para guru dan pengelola TK

Delegasi dari IGTKI Sukabumi, misalnya, menilai Gerakan Sejuta PAUD menimbulkan bentrok di lapangan dengan TK. “banyak masyarakat yang semua akan memasukkan anaknya ke TK akhirnya tersedot ke PAUD” katanya. Gerakan Sejuta PAUD memang diluncurkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam memperluas akses PAUD

Kata Mudjito, dari sisi proses pembelajaran, juga marakan terjadi praktik kekeliruan lantaran randahnya kompetensi guru TK. Guru TK justru berlomba- lomba memaksanakn pengajaran baca-tulis-hitung secara klasikal, yang secara psikologis justru bertntangan dengan kodrat anak itu sendiri yakni bermain sambil belajar.

Tags: Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Flying Star Yayasan Penyalur Baby Sitter Tempat Penitipan Anak TPA di Jakarta Selatan South of Jakarta balita batita Terapi wicara speech and language pathology pathologist therapy therapist in Jakarta bayi lucu cute kids sexy babe sexy baby aktifitas anak AKTIFITAS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)” di rumah anda, agar anak bermain untuk belajar. Hubungi bagian marketing kami di 021- 98585856

0 komentar:

Posting Komentar

 

Tags

"Hubungi kami di 021-98585856 atau 0813 88585 600 untuk memesan program PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, pengasuh anak atau daycare"

Pendidikan Anak Usia Dini Copyright © 2009 Flower Garden is Designed by Ipietoon for Tadpole's Notez Flower Image by Dapino